Teknologi Geospasial Inventarisasi Longsor (Bagian 02)

Kelas Teknologi Geospasial Inventarisasi Longsor dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memahami dan menggunakan teknologi geospasial untuk memetakan serta mengelola potensi risiko longsor. Peserta akan mempelajari cara menginterpretasi citra penginderaan jauh, memahami perbedaan dan fungsi DEM, DSM, serta DTM, dan mengenali pemanfaatan data LiDAR dalam analisis longsor. Selain itu, kelas ini membahas teknik inventarisasi longsor dengan melibatkan volunteer menggunakan telepon genggam, analisis kerawanan longsor, serta mengaplikasikan perangkat lunak R untuk pemodelan kerawanan longsor. Dengan pendekatan yang aplikatif dan berbasis teknologi, kelas ini cocok untuk praktisi lingkungan, akademisi, maupun pihak yang terlibat dalam mitigasi bencana.

Longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di wilayah dengan topografi curam dan curah hujan tinggi, seperti Indonesia. Dampak dari longsor tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga mengganggu infrastruktur, ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan. Di era perkembangan teknologi, pemanfaatan teknologi geospasial menjadi solusi penting dalam upaya mitigasi dan pengelolaan risiko longsor. Dengan teknologi seperti penginderaan jauh, data LiDAR, dan model elevasi digital, para ahli dapat melakukan identifikasi, inventarisasi, serta pemodelan kerawanan longsor secara lebih akurat dan efisien.

Namun, kemampuan untuk memanfaatkan teknologi ini masih terbatas pada sebagian kecil profesional, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas melalui pelatihan yang komprehensif. Kelas Teknologi Geospasial Inventarisasi Longsor hadir untuk menjawab kebutuhan ini dengan memberikan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis dalam menggunakan berbagai teknologi geospasial. Dengan mengombinasikan teori, studi kasus, dan praktik langsung, kelas ini bertujuan mendukung mitigasi risiko longsor yang lebih efektif dan berbasis data.