Antropologi Pedesaan

Pedesaan Jawa merupakan salah satu wilayah dengan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang kompleks dan kaya akan perubahan historis. Sejak era kolonial hingga pasca-reformasi, desa-desa di Jawa mengalami berbagai bentuk transformasi, mulai dari involusi pertanian, pergeseran struktur kelas sosial, hingga munculnya kelas menengah baru. Proses-proses ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam sistem produksi dan distribusi sumber daya, tetapi juga menciptakan perubahan mendalam dalam relasi sosial, kesadaran politik, dan struktur kekuasaan di tingkat lokal.

Kajian antropologi pedesaan menjadi penting untuk memahami bagaimana masyarakat desa merespons tekanan global dan nasional melalui adaptasi budaya, strategi ekonomi, serta pembentukan identitas kelas baru. Pengetahuan ini sangat relevan dalam konteks pembangunan berkelanjutan, perumusan kebijakan pedesaan, dan pemahaman kritis terhadap proses modernisasi yang sering kali tidak merata.

Kelas ini membahas transformasi sosial dan ekonomi di pedesaan Jawa dari sudut pandang antropologi, dengan fokus pada dinamika pertanian, kelas sosial, dan perubahan pasca reformasi. Peserta akan diajak untuk memahami bagaimana masyarakat pedesaan Jawa beradaptasi terhadap tekanan ekonomi, perubahan struktur agraria, serta munculnya kelas-kelas sosial baru.

Materi dimulai dari analisis klasik tentang involusi pertanian dan bagaimana sistem ini berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan petani. Selanjutnya, kelas mengeksplorasi dinamika kelas sosial dan kritik terhadap teori involusi dalam konteks masyarakat agraris Jawa. Perubahan yang terjadi di dataran tinggi Jawa menjadi studi kasus penting untuk melihat transformasi pertanian dan munculnya kesadaran kelas di kalangan petani dan buruh tani.

Kemunculan kelas menengah desa dan orang kaya baru pasca reformasi 1998 menjadi sorotan utama dalam memahami transformasi sosial-ekonomi kontemporer. Peserta akan menganalisis fenomena ini sebagai bagian dari perubahan struktural dan kultural dalam masyarakat desa, serta implikasinya terhadap relasi sosial, politik lokal, dan pembangunan pedesaan.