Obesitas adalah kondisi medis serius yang ditandai oleh kelebihan lemak tubuh akibat ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi. Dalam masyarakat modern, obesitas menjadi salah satu masalah gizi paling mendesak, dipicu oleh konsumsi kalori berlebih dan gaya hidup sedentari. Energi yang tidak digunakan disimpan sebagai lemak, yang jika terus menumpuk dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko penyakit kronis.
Obesitas terjadi saat asupan kalori melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan energi disimpan dalam jaringan lemak atau adiposa, yang dalam jangka panjang meningkatkan berat badan, indeks massa tubuh (IMT), dan kadar lemak tubuh. Ketika IMT melebihi batas tertentu, seseorang dikategorikan mengalami obesitas.
Obesitas bukan hanya isu estetika, tetapi merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, antara lain:
- Diabetes melitus tipe 2
- Penyakit jantung dan stroke
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Gangguan tidur seperti sleep apnea
- Gangguan mental seperti depresi dan kecemasan
Karena dampaknya yang luas, penanganan obesitas memerlukan intervensi komprehensif dan berkelanjutan. Penurunan berat badan merupakan pendekatan utama untuk mengatasi obesitas. Dua strategi paling efektif adalah:
1. Perubahan Pola Makan
- Mengadopsi diet rendah kalori
- Menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh
- Menambah konsumsi sayur, buah, dan serat makanan
2. Peningkatan Aktivitas Fisik
- Berolahraga setidaknya 150 menit per minggu
- Menggabungkan latihan kardio dan kekuatan
- Menjadikan gerak aktif bagian dari rutinitas harian
Target penurunan berat badan sebesar 5–10% dari berat badan awal terbukti mampu memperbaiki tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol.
Meskipun metode diet dan olahraga efektif, banyak individu kesulitan mempertahankan konsistensi. Rasa lelah, frustrasi, dan trauma terhadap diet ekstrem seringkali menghambat proses penurunan berat badan. Oleh karena itu, muncul kebutuhan akan pendekatan alternatif yang lebih mudah diterima, salah satunya melalui suplementasi gizi.
Suplemen bukanlah pengganti pola makan sehat dan olahraga, melainkan pelengkap yang mendukung metabolisme. Beberapa jenis suplemen yang sedang dikaji manfaatnya antara lain:
- Serat larut – menurunkan kolesterol, memperlambat penyerapan glukosa
- Omega-3 – efek antiinflamasi dan pelindung jantung
- Vitamin D dan magnesium – mendukung regulasi insulin
- Probiotik – meningkatkan kesehatan mikrobiota usus
Pendekatan berbasis nutrition update mengedepankan pembaruan informasi gizi berdasarkan riset ilmiah terkini.
Efektivitas Suplemen untuk Obesitas
Penelitian oleh Zeng Liu dan tim dari Tiongkok yang dipublikasikan di Frontiers in Nutrition menganalisis puluhan studi mengenai dampak suplemen terhadap kesehatan kardiovaskular pada individu obesitas. Parameter yang dianalisis meliputi:
- Kadar gula darah puasa
- Trigliserida dan profil lipid
- Tekanan darah
Hasilnya menunjukkan bahwa probiotik adalah suplemen paling efektif dalam:
- Menurunkan gula darah puasa
- Mengurangi kadar trigliserida
Probiotik dan Perannya dalam Kesehatan Metabolik
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberi manfaat saat dikonsumsi dalam jumlah cukup. Dalam konteks obesitas, probiotik:
- Menyeimbangkan populasi bakteri baik di usus
- Membantu fermentasi serat dan karbohidrat kompleks
- Menghasilkan short chain fatty acids (SCFA)
Manfaat SCFA bagi Kesehatan:
- Asetat, propionat, butirat sebagai produk fermentasi yang:
- Menurunkan inflamasi sistemik
- Meningkatkan sensitivitas insulin
- Mengurangi pembentukan lemak tubuh
Kombinasi antara probiotik dan omega-3 menunjukkan efek sinergis dalam memperbaiki kesehatan metabolik. Omega-3 menurunkan inflamasi dan mendukung jantung, sementara probiotik menjaga keseimbangan mikrobiota dan produksi SCFA. Kombinasi ini menjanjikan solusi efektif untuk mengatasi sindrom metabolik dan risiko penyakit jantung.
Meskipun suplementasi seperti probiotik dan omega-3 memiliki efek positif, penting untuk diingat bahwa penanganan obesitas harus bersifat holistik. Diet sehat, olahraga rutin, dan dukungan psikologis tetap menjadi fondasi utama. Suplemen hanya berfungsi sebagai pendukung untuk mempercepat atau mempertahankan hasil.
Harry Freitag Luglio Muhammad, S.Gz., Dietisien, M.Sc., RD adalah peneliti di bidang dietetik klinis, nutrigenomik, dan penanganan obesitas berbasis bukti ilmiah. Ia aktif meneliti interaksi antara pola makan, aktivitas fisik, dan faktor genetik dalam pengendalian berat badan serta kesehatan metabolik. Melalui lebih dari 40 publikasi ilmiah dan beberapa buku seperti Obesitas Translasional dan Nutrigenetik, Harry dikenal sebagai pakar yang mengembangkan pendekatan personal dan ilmiah dalam manajemen obesitas, menjadikannya narasumber yang tepat untuk membimbing peserta memahami strategi nutrisi terkini dalam mengatasi obesitas.
Temukan materi ini dalam kelas Peran Mikrobiota Dan SCFA Dalam Kesehatan Metabolik Dan Manajemen Berat Badan pada platform UGM Online.