Asal Usul dan Perkembangan Diet Mediterania: Sejarah, Budaya, dan Bukti Ilmiah

Diet Mediterania merupakan salah satu pola makan yang paling banyak diteliti dan diakui manfaatnya dalam dunia kesehatan. Pola makan ini berasal dari tradisi masyarakat yang hidup di wilayah pesisir Laut Mediterania dan telah dijalankan secara turun-temurun.

Wilayah Mediterania: Rumah Bagi Pola Makan Sehat

Wilayah Mediterania terdiri dari negara-negara yang berada di sekitar Laut Mediterania, meliputi negara-negara di Eropa Selatan seperti Spanyol, Prancis Selatan, Italia, dan Yunani, serta Afrika Utara seperti Maroko, Tunisia, dan Libya. Karakter geografis kawasan ini—berada di tepi laut dengan akses mudah ke produk laut—menjadikan ikan dan seafood sebagai bagian utama dari makanan sehari-hari.

Meskipun terdiri dari berbagai negara, wilayah ini memiliki kesamaan budaya yang dipengaruhi oleh iklim, kondisi geologis, dan sejarah kerajaan Romawi. Wilayah ini juga merupakan titik pertemuan tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa.

Sejarah Diet Mediterania dan The Seven Countries Study

Diet Mediterania merupakan gambaran pola makan masyarakat kawasan tersebut sebelum tahun 1960-an, sebelum budaya global modern memengaruhi gaya hidup lokal. Ciri khas diet ini adalah penggunaan minyak zaitun, konsumsi makanan segar yang tersedia di alam sekitar, serta aktivitas fisik dari pekerjaan tradisional.

Walaupun pohon zaitun, gandum, dan anggur adalah tanaman asli kawasan ini, komponen diet Mediterania juga menyerap pengaruh dari luar seperti jeruk dan lemon dari Asia Timur, serta tomat, terung, jagung, nasi, kacang-kacangan, dan kentang dari Amerika dan Australia. Proses asimilasi ini memungkinkan diet Mediterania diadopsi oleh budaya lain, termasuk Indonesia.

Tiga negara yang paling sering dikaitkan dengan diet Mediterania adalah Italia, Spanyol, dan Yunani. Ketiganya memiliki perbedaan karakteristik:

  • Yunani: konsumsi lemak tinggi, lebih dari 40% total energi harian.
  • Italia: dominasi karbohidrat dari pasta, lemak sekitar 30%.
  • Spanyol: konsumsi tinggi ikan dan hasil laut.

Kesamaan utama di antara mereka adalah penggunaan minyak zaitun sebagai sumber lemak utama.

Diet Mediterania Sebagai Solusi Kesehatan Modern

Sejak publikasi The Seven Countries Study oleh Ancel Keys, perhatian global terhadap diet Mediterania semakin meningkat. Berdasarkan indeks PUBMED, publikasi terkait diet Mediterania meningkat dari 8 (1989) menjadi 709 (2019), mencerminkan tingginya minat ilmiah terhadap pola makan ini.

Dalam tujuh dekade terakhir, berbagai studi—baik observasional maupun uji intervensi (RCT)—membuktikan manfaat diet Mediterania dalam mencegah penyakit kronis. Studi kohor besar seperti SUN Cohort di Spanyol dan EPIC di Yunani menunjukkan bahwa kesesuaian pola makan dengan prinsip diet Mediterania berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung dan kronis lainnya.

Bukti Kuat dari Studi RCT: Lyon dan PREDIMED

Studi RCT (Randomized Controlled Trial) merupakan metode paling kuat dalam membuktikan efektivitas diet. Dua studi besar, yaitu:

  • Lyon Diet-Heart Study di Prancis
  • PREDIMED Study di Spanyol

…menunjukkan hasil signifikan bahwa diet Mediterania secara klinis mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Panduan diet dari hasil studi ini kini digunakan oleh para ahli gizi dan nutrisionis di berbagai negara sebagai acuan dalam menyusun program diet sehat.

Referensi Ilmiah

  • Carlos et al., 2018 – SUN Cohort Study, Nutrients, 10(4): E439
  • de Lorgeril et al., 1994, Mediterranean alpha-linolenic acid-rich diet, Lancet
  • de Lorgeril et al., 1999 – Lyon Diet Heart Study, Circulation
  • Ferro-Luzzi et al., 1984 – Changing the Mediterranean Diet, Am J Clin Nutr
  • George et al., 2018 – Diet Mediterania di Australia, Nutrients
  • Itsiopoulos et al., 2018 – AUSMED Heart Trial, Am Heart J
  • Jaacks et al., 2018 – Pilot RCT Diet Mediterania di AS, BMC Nutr
  • Kris-Etherton et al., 2001 – AHA Science Advisory
  • Trichopoulou & Lagiou, 1997 – Healthy Traditional Mediterranean Diet, Nutr Rev
  • Trichopoulou et al., 2014 – Definisi dan Manfaat Diet Mediterania, BMC Med
  • Seven Countries Study: https://www.sevencountriesstudy.com/about-the-study
  • PUBMED: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov

Pelajari Mengenai Diet dengan kelas di UGM Online Diet Mediterania

Instruktur :

Harry Freitag Luglio M, Ph.D., RD adalah seorang dietisien dengan latar belakang akademik dan profesional yang kuat di bidang weight loss, gizi kebugaran, dan nutrigenetik. Ia menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang Ilmu Gizi dari Maastricht University (Belanda) dan memiliki sertifikasi sebagai Registered Dietitian (RD) dari Universitas Gadjah Mada. Dengan pendekatan berbasis sains dan teknologi, Harry telah banyak berkontribusi dalam pengembangan ilmu gizi modern di Indonesia, termasuk melalui penelitian, penulisan buku, serta keterlibatannya dalam pendidikan tinggi dan pengabdian masyarakat.

Sebagai pendiri Gizi Gama dan juga manajer UGM Online Harry aktif mengembangkan ekosistem edukasi gizi yang adaptif terhadap perkembangan digital dan kebutuhan profesional kesehatan. Ia juga kerap menjadi pembicara dalam forum nasional maupun internasional serta menjadi mitra berbagai institusi dalam pengembangan layanan gizi berbasis data dan inovasi. Komitmennya adalah menjembatani ilmu pengetahuan dan praktik lapangan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui intervensi gizi yang tepat dan berbasis bukti.