Dalam perspektif kesehatan holistik menurut WHO, kesehatan tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga dimensi sosial dan psikologis. Prinsip ini pula yang diadopsi dalam pendekatan diet Mediterania. Diet ini tidak sekadar membahas komposisi makanan, tetapi juga mengintegrasikan gaya hidup sehat secara menyeluruh. Terdapat empat pilar utama yang menopang diet Mediterania dalam konteks gaya hidup, yaitu: sosialisasi, kuliner, aktivitas fisik, dan istirahat. Keempat elemen ini diyakini turut berkontribusi terhadap rendahnya prevalensi penyakit kardiovaskular di masyarakat Mediterania.
Sosialisasi sebagai Pilar Kebiasaan Makan
Makanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, melainkan juga sebagai elemen budaya dan alat bersosialisasi. Dalam banyak tradisi masyarakat, termasuk Indonesia, makanan merupakan bagian dari berbagai perayaan sosial seperti pernikahan, syukuran, hingga acara duka. Diet Mediterania mengakui peran sosial makanan ini, dan justru mendorong pengolahan makanan bersama keluarga atau kerabat sebagai sarana mempererat hubungan interpersonal. Membangun kebiasaan memasak dan makan bersama keluarga dengan prinsip diet sehat sejak dini, dipercaya dapat meningkatkan keberlanjutan pola makan sehat dalam jangka panjang.
Kuliner dan Kebiasaan Memasak
Kebiasaan memasak menjadi aspek penting yang mendorong seseorang lebih memahami dan mengendalikan bahan yang dikonsumsinya. Meski tantangan waktu dan kesibukan sering menjadi hambatan, kemampuan untuk menyiapkan makanan sendiri memungkinkan seseorang mengatur keseimbangan gizi dengan lebih tepat. Banyaknya pilihan makanan siap saji saat ini, yang umumnya tinggi kalori dan rendah sayuran, menjadi alasan kuat untuk kembali ke dapur. Oleh karena itu, eksplorasi resep dan kreasi masakan berbasis prinsip diet Mediterania sangat dianjurkan, terutama dengan memanfaatkan bahan lokal yang tersedia.
Aktivitas Fisik sebagai Pendamping Diet
Aktivitas fisik merupakan pelengkap yang tidak terpisahkan dari diet Mediterania. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa diet saja tidak cukup untuk mencapai kesehatan optimal, terutama dalam konteks pengendalian berat badan dan perbaikan profil metabolik. Aktivitas fisik membantu tubuh membakar energi secara efisien, meningkatkan sensitivitas insulin, serta memperbaiki sirkulasi darah. Dalam tradisi Mediterania, aktivitas harian seperti berjalan kaki, berkebun, atau kegiatan fisik ringan lainnya merupakan bagian dari gaya hidup sehari-hari yang secara tidak langsung mendukung kesehatan jangka panjang.
Istirahat dan Tidur Berkualitas
Komponen istirahat juga menjadi elemen penting dalam prinsip hidup sehat ala Mediterania. Salah satu kebiasaan yang mencolok di beberapa negara Mediterania seperti Spanyol adalah siesta, yaitu tidur siang singkat setelah makan siang. Studi menunjukkan bahwa istirahat singkat ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan fungsi kognitif, dan memperbaiki mood. Selain itu, pola tidur malam yang cukup dan berkualitas turut mendukung metabolisme yang sehat serta mengoptimalkan fungsi sistem imun. Oleh karena itu, diet Mediterania tidak hanya memperhatikan apa yang dikonsumsi, tetapi juga bagaimana tubuh diberi waktu untuk pulih dan beradaptasi.
Integrasi Gaya Hidup dalam Prinsip Diet Modern
Berbeda dari bentuk aslinya pada tahun 1950-an, diet Mediterania kini mengalami adaptasi mengikuti perubahan zaman dan globalisasi pangan. Perkembangan teknologi, perdagangan internasional, dan homogenisasi pola konsumsi global telah mendorong diet ini untuk lebih inklusif dan fleksibel, tanpa meninggalkan prinsip utamanya. Kombinasi dari komposisi makanan harian yang seimbang, pemilihan bahan makanan yang sehat, serta dukungan gaya hidup aktif dan sosial menjadi kekuatan utama diet Mediterania sebagai strategi pencegahan penyakit tidak menular. Dengan komitmen terhadap pola makan berbasis sayur, buah, dan serealia utuh, serta pengurangan konsumsi daging merah dan makanan ultra-proses, diet ini menjadi salah satu model pola hidup sehat yang dapat diadopsi lintas budaya—termasuk oleh masyarakat Indonesia.
Pelajari Mengenai Diet dengan kelas di UGM Online Diet Mediterania
Instruktur :
Harry Freitag Luglio M, Ph.D., RD adalah seorang dietisien dengan latar belakang akademik dan profesional yang kuat di bidang weight loss, gizi kebugaran, dan nutrigenetik. Ia menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang Ilmu Gizi dari Maastricht University (Belanda) dan memiliki sertifikasi sebagai Registered Dietitian (RD) dari Universitas Gadjah Mada. Dengan pendekatan berbasis sains dan teknologi, Harry telah banyak berkontribusi dalam pengembangan ilmu gizi modern di Indonesia, termasuk melalui penelitian, penulisan buku, serta keterlibatannya dalam pendidikan tinggi dan pengabdian masyarakat.
Sebagai pendiri Gizi Gama dan juga manajer UGM Online Harry aktif mengembangkan ekosistem edukasi gizi yang adaptif terhadap perkembangan digital dan kebutuhan profesional kesehatan. Ia juga kerap menjadi pembicara dalam forum nasional maupun internasional serta menjadi mitra berbagai institusi dalam pengembangan layanan gizi berbasis data dan inovasi. Komitmennya adalah menjembatani ilmu pengetahuan dan praktik lapangan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui intervensi gizi yang tepat dan berbasis bukti.