Bahasa Arab dalam Teks Jawa

Hubungan antara dunia Arab dan Nusantara telah berlangsung selama berabad-abad dan meninggalkan jejak yang mendalam dalam kehidupan budaya, bahasa, dan sastra masyarakat Jawa. Salah satu bukti akulturasi tersebut adalah munculnya teks-teks berbahasa Jawa yang ditulis dengan aksara Arab Pegon, serta teks beraksara Jawa yang menggunakan bahasa Arab. Fenomena ini bukan hanya menunjukkan kedalaman interaksi antara dua peradaban besar, tetapi juga memperlihatkan kemampuan masyarakat Jawa dalam mengadaptasi dan mengolah unsur asing menjadi bagian dari identitas kebudayaannya sendiri.

Pembacaan dan pemahaman terhadap teks-teks ini menuntut kemampuan khusus dalam mengenali sistem aksara, bunyi, dan makna lintas bahasa serta konteks budaya yang melingkupinya. Oleh karena itu, kelas Bahasa Arab dalam Teks Jawahadir untuk membekali peserta dengan kemampuan membaca, mengalihaksarakan, dan menerjemahkan teks-teks tersebut secara ilmiah sekaligus kontekstual. Melalui kelas ini, peserta juga diajak memahami bagaimana kontak bahasa dan budaya membentuk wacana dan nilai-nilai yang hidup dalam teks-teks klasik Jawa yang dipengaruhi oleh tradisi Arab-Islam.

Kelas Bahasa Arab dalam Teks Jawa mempelajari interaksi antara bahasa Arab dan bahasa Jawa melalui dua bentuk utama teks, yaitu:

1. Teks beraksara Pegon (aksara Arab berbahasa Jawa), dan

2. Teks beraksara Jawa dengan bahasa Arab.

Dalam kelas ini, peserta akan belajar mengenal latar belakang kontak bahasa dan budaya Arab-Jawa, memahami bentuk akulturasi yang terjadi, serta menelusuri proses penyesuaian bunyi dan struktur dalam bahasa Jawa akibat pengaruh Arab. Selain itu, peserta akan mempelajari konsep dan tata cara pembacaan Pegon, serta berlatih membaca, mengalihaksarakan, dan menerjemahkan teks secara mandiri dengan tetap menjunjung nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab sebagai dasar etika akademik.

Melalui pendekatan linguistik, filologis, dan budaya, kelas ini diharapkan dapat membuka wawasan peserta terhadap kekayaan warisan tulisan Nusantara yang mencerminkan pertemuan antara dua kebudayaan besar dunia.