Climate Change (3): Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Perubahan iklim kini menjadi tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia di abad ke-21. Meningkatnya suhu global, naiknya permukaan air laut, bencana alam yang semakin sering terjadi, serta hilangnya keanekaragaman hayati menjadi bukti nyata dampak dari aktivitas manusia terhadap sistem bumi. Laporan ilmiah terbaru menunjukkan bahwa tanpa tindakan mitigasi dan adaptasi yang cepat, perubahan iklim akan semakin memperburuk ketidakstabilan ekologi, ekonomi, dan sosial di seluruh dunia.

Upaya mitigasi perubahan iklim berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan kemampuan alam dalam menyerap karbon, sementara adaptasi bertujuan membangun ketahanan masyarakat dan ekosistem terhadap dampak iklim yang tidak terhindarkan. Salah satu pilar utama mitigasi adalah konservasi hutan dan pengembangan agroforestri, yang tidak hanya berfungsi sebagai penyerap karbon alami, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

Di sisi lain, transisi menuju energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Strategi adaptasi berbasis ekosistem (IBA) pun semakin diakui sebagai pendekatan efektif untuk melindungi masyarakat dari risiko iklim dengan tetap menjaga keseimbangan ekologis.

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar dengan kekayaan biodiversitas dan potensi energi terbarukan yang melimpah, memiliki peran strategis dalam upaya global menanggulangi perubahan iklim. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan peningkatan kapasitas, pemahaman ilmiah, dan keterampilan praktis dari berbagai pemangku kepentingan.

Kelas ini hadir untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, memperkenalkan solusi berbasis ekosistem dan energi bersih, serta membekali peserta dengan kemampuan menganalisis, merancang, dan menerapkan inisiatif berkelanjutan di berbagai sektor.

Melalui perpaduan teori, data statistik, studi kasus, dan praktik lapangan, peserta diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam membangun masa depan yang lebih rendah karbon, tangguh terhadap perubahan iklim, dan berkelanjutan.