About Course
Di berbagai negara Asia seperti Indonesia, Jepang, Malaysia, dan negara-negara lain di dunia, nasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya makan sehari-hari. Sebagai sumber utama karbohidrat, nasi menyediakan energi yang dibutuhkan tubuh. Namun, bagi penderita diabetes, nasi kerap dipandang negatif karena dianggap sebagai pemicu lonjakan gula darah akibat indeks glikemiknya yang tinggi.
Pandangan ini memicu kekhawatiran, terutama di tengah meningkatnya angka kasus diabetes tipe 2 secara global. Banyak penderita diabetes merasa terpaksa mengurangi bahkan menghindari nasi dalam menu harian mereka, padahal nasi juga memiliki peran penting dalam keseimbangan energi tubuh.
Melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi pangan, para peneliti di Okinawa, Jepang, menghadirkan solusi baru berupa beras dengan kandungan pati resisten tinggi. Pati resisten terbukti membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam tubuh, menstabilkan kadar gula darah, dan bahkan memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan pencernaan.
Namun, meski manfaatnya besar, adopsi produk ini masih menghadapi tantangan dari sisi cita rasa dan tekstur yang dianggap kurang memuaskan oleh sebagian konsumen. Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang memadai agar masyarakat memahami potensi besar dari inovasi ini sekaligus mendorong pengembangan produk pangan fungsional yang lebih baik ke depannya.
Kelas ini hadir untuk menjembatani kesenjangan pemahaman tersebut, memperkenalkan konsep pati resisten, manfaatnya bagi kesehatan, serta memberikan panduan praktis dalam mengelola konsumsi nasi yang aman bagi penderita diabetes tanpa harus mengorbankan kenikmatan makan sehari-hari.
Course Content
Materi
-
03:48
-
Nasi Okinawa
03:14 -
Inovasi Pati Resisten untuk Kendali Gula Darah Penderita Diabetes
02:07 -
Tantangan dan Harapan Beras Pati Resisten untuk Pengendalian Diabetes
02:31 -
Bahan bacaan
-
Kuis