Course Content
Pendahuluan : Metode Penilaian Berbasis Kompetensi
0/2
Implementasi Metode WE PASS dalam Penyusunan Program Penilaian Berbasis Kompetensi dan Blueprint
0/3
Proses Editing dan Pengelolaan Soal dalam WE PASS: Pentingnya Ketepatan, Kesesuaian, dan Dokumentasi Penilaian
0/3
Telaah Teknis dalam Pembuatan Soal: Kualitas, Keakuratan, dan Pengelolaan Assessment
0/2
Langkah-Langkah Persiapan Penilaian: Teknologi, SDM, dan Infrastruktur
0/3
Checklist Kesiapan Penilaian: Panduan untuk Pelaksanaan Ujian Berbasis Kompetensi
0/3
Menetapkan Standar Penilaian: Pendekatan Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
0/3
Peran dan Pentingnya Umpan Balik Spesifik dalam Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi
0/2
Metode Penilaian Berbasis Kompetensi
About Lesson

Penilaian mahasiswa adalah aspek penting dalam pembelajaran dan perkembangan mahasiswa, khususnya dalam pendidikan berdasarkan kompetensi. Berbagai kriteria, metode, model dan pedoman penilaian yang baik di era pendidikan berbasis kompetensi telah direkomendasikan. Namun, untuk menerapkan semua rekomendasi tersebut di praktek menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, belum banyak penelitian maupun panduan yang menjelaskan bagaimana mengimplementasikannya langkah demi langkah secara komprehensif dan sistematis. Oleh karena itu, kami mengembangkan suatu panduan dalam mengimplementasikan penilaian berbasis kompetensi bagi para pengajar dan institusi pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan.

Dalam merancang dan menerapkan sistem penilaian, pengajar memiliki peran yang sangat penting. Bagi pengajar yang hanya terlibat dalam proses pengajaran, mereka sebaiknya merancang penilaiannya untuk memaksimalkan pembelajaran peserta ujian dan menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan. Bagi pengajar yang menjadi pembuat kebijakan di institusi pendidikannya, mereka harus memberikan pelatihan penilaian untuk para pengajar lainnya, mengalokasikan sumber daya untuk memastikan penilaian dilakukan dengan baik, menganalisis kualitas penilaian sebagai bagian dari proses pemantauan kualitas pengajaran, dan memastikan bahwa kurikulum sejalan dengan hasil penilaian. Pendekatan komprehensif yang dapat menjelaskan secara rinci langkah-langkah pengembangan penilaian secara sistematis dengan cara yang mudah dipahami dan diterapkan dapat mengoptimalkan pengajar dalam menjalankan semua peran tersebut.

Selama satu dekade terakhir, ada beberapa publikasi rekomendasi penting tentang prinsip- prinsip penilaian. Untuk mengoptimalkan belajar mahasiswa dan membuat keputusan yang valid tentang kemajuan belajar mereka berdasarkan hasil penilaian, system penilaian diharapkan dilakukan dengan model penilaian terprogram. Dalam model ini, sistem penilaian harus dapat memfasilitasi pembelajaran secara maksimal (penilaian untuk pembelajaran), dan memberikan informasi untuk meningkatkan pengajaran dan kurikulum. Dalam tren pendidikan berbasis luaran atau kompetensi (outcome/competence-based curriculum), penilaian yang disarankan adalah mampu memberikan umpan balik untuk pembelajaran; memerlukan beberapa metode dengan banyak penilai, pemilihan dan pelatihan penilai, rekonseptualisasi peran psikometri, dan prosespengambilan keputusan yang tepat; dan menggunakan teknologi untuk mengelola informasi dan melacak kemajuan peserta didik, sambil memfasilitasi audit dan transparansi. Terkait perkembangan terkini adanya penilaian tunggal dan sistem penilaian, beberapa kriteria penilaian yang baik diusulkan. Untuk penilaian tunggal, penilaian yang baik harus memenuhi: (1) validitas (validity) atau koherensi, (2) reproduktifitas atau konsistensi (reproducibility or consistency), (3) kesetaraan (equivalence), (4) keterlaksanaan (feasibility), (5) efek pendidikan (educational effect), (6) efek katalitik (catalytic effect), dan (7) akseptabilitas (acceptability). Untuk penilaian penilaian, penilaian yang baik harus memenuhi: (1) koheren (coherent), (2) berkelanjutan (continuous), (3) komprehensif (comprehensive), (4) mampu laksana (feasible), (5) diarahkan tujuan (purpose driven), (6) dapat diterima (acceptable), dan (7) transparan dan bebas dari bias (transparent). Semua prinsip penilaian ini harus diperhitungkan oleh pengajar dalam merancang dan menerapkan sistem penilaian. Untuk menerapkan semua prinsip yang direkomendasikan tersebut, para pengajar tentunya membutuhkan panduan yang komprehensif namun praktis. Oleh karena itu, kami mengembangkan pendekatan komprehensif dalam merancang penilaian berbasis kompetensi yang kami beri nama “WE PASS with A” (gambar 1).

WE PASS with A adalah pendekatan yang terdiri dari 6 langkah utama dalam merancang sistem penilaian, yaitu WE PASS: Writing, Editing, Preparing assessment, Assessment process, Standard

page4image15472944page4image15470656

3

Setting, dan Specific Feedback, ditambah dengan satu langkah penyempurnaan A: Assessing assessment. Selain sebagai sebuah pendekatan, WE PASS with A juga adalah sebuah gagasan untuk menciptakan system penilaian yang membantu mahasiswa “lulus dengan pencapaian terbaik” sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan. WE PASS with A, terdiri dari 2 kelompok pendekatan, yaitu WE PASS dan with A. Berdasarkan literature di bidang students’ assessment, ketika sebuah institusi pendidikan sudah menerapkan WE PASS dengan baik, maka kebutuhan dasar sebuah sistem penilaian mahasiswa telah terpenuhi. Untuk menjamin mutu sistem penilaian, maka suatu institusi pendidikan harus melengkapinya dengan with A sebagai sebuah bentuk evaluasi program terhadap pelaksanaan sistem penilaian yang digunakan.

0% Complete