Sejarah Kuliner Jawa

Wishlist Share
Share Course
Page Link
Share On Social Media

About Course

Kuliner tidak hanya soal rasa, tetapi juga merupakan cermin dari perjalanan sejarah dan pertemuan antarbudaya. Di Pulau Jawa, kekayaan kuliner yang kita kenal saat ini terbentuk melalui proses panjang interaksi global—mulai dari pengaruh kolonialisme, pertukaran budaya, hingga globalisasi pangan. Kelas Sejarah Kuliner Jawa ini dirancang untuk mengajak peserta menelusuri jejak transformasi cita rasa dan tradisi makanan Jawa yang dipengaruhi oleh berbagai peradaban besar dunia.

Melalui empat topik utama, kelas ini membahas pengaruh Columbian Exchange dalam memperkenalkan bahan-bahan baru seperti cabai dan tomat ke dalam masakan Jawa, akulturasi dengan budaya Tionghoa yang melahirkan hidangan populer seperti bakmi dan nopia, serta warisan kuliner dari India dan Arab yang memperkaya teknik dan cita rasa lokal melalui hidangan seperti martabak, gulai, dan tongseng. Selain itu, kelas ini juga mengupas dampak kolonialisme Belanda dan sistem kapitalisme perkebunan yang mengubah lanskap konsumsi pangan masyarakat Jawa dan memperkenalkan unsur Eropa ke dalam hidangan lokal seperti semur dan selat Solo.

Kelas ini tidak hanya membekali peserta dengan pengetahuan historis, tetapi juga mengajak untuk melihat bagaimana kuliner dapat menjadi jembatan antarbudaya, alat diplomasi yang damai, serta bagian penting dari identitas suatu masyarakat. Dengan memahami sejarah kuliner Jawa, peserta akan mampu menghargai lebih dalam warisan budaya sekaligus melihat potensi kuliner sebagai media narasi sejarah yang hidup.

Show More

What Will You Learn?

  • Menjelaskan proses historis terbentuknya kuliner Jawa melalui interaksi dengan berbagai peradaban global seperti Eropa, Tionghoa, India, Arab, dan Dunia Baru (Amerika) dalam konteks Columbian Exchange.
  • Mengidentifikasi pengaruh budaya asing terhadap bahan, teknik memasak, dan cita rasa dalam masakan Jawa, serta menjelaskan proses akulturasi yang terjadi.
  • Menganalisis hubungan antara kolonialisme, sistem ekonomi perkebunan, dan transformasi budaya pangan di Jawa pada masa kolonial Belanda.
  • Mengevaluasi peran kuliner sebagai wahana diplomasi budaya dan simbol toleransi, serta bagaimana makanan mencerminkan identitas lokal yang dinamis dan terbuka terhadap perubahan.

Course Content

Materi

Student Ratings & Reviews

No Review Yet
No Review Yet