About Course
Kuliner tidak hanya soal rasa, tetapi juga merupakan cermin dari perjalanan sejarah dan pertemuan antarbudaya. Di Pulau Jawa, kekayaan kuliner yang kita kenal saat ini terbentuk melalui proses panjang interaksi global—mulai dari pengaruh kolonialisme, pertukaran budaya, hingga globalisasi pangan. Kelas Sejarah Kuliner Jawa ini dirancang untuk mengajak peserta menelusuri jejak transformasi cita rasa dan tradisi makanan Jawa yang dipengaruhi oleh berbagai peradaban besar dunia.
Melalui empat topik utama, kelas ini membahas pengaruh Columbian Exchange dalam memperkenalkan bahan-bahan baru seperti cabai dan tomat ke dalam masakan Jawa, akulturasi dengan budaya Tionghoa yang melahirkan hidangan populer seperti bakmi dan nopia, serta warisan kuliner dari India dan Arab yang memperkaya teknik dan cita rasa lokal melalui hidangan seperti martabak, gulai, dan tongseng. Selain itu, kelas ini juga mengupas dampak kolonialisme Belanda dan sistem kapitalisme perkebunan yang mengubah lanskap konsumsi pangan masyarakat Jawa dan memperkenalkan unsur Eropa ke dalam hidangan lokal seperti semur dan selat Solo.
Kelas ini tidak hanya membekali peserta dengan pengetahuan historis, tetapi juga mengajak untuk melihat bagaimana kuliner dapat menjadi jembatan antarbudaya, alat diplomasi yang damai, serta bagian penting dari identitas suatu masyarakat. Dengan memahami sejarah kuliner Jawa, peserta akan mampu menghargai lebih dalam warisan budaya sekaligus melihat potensi kuliner sebagai media narasi sejarah yang hidup.
Course Content
Materi
-
03:01
-
Akulturasi Kuliner Tionghoa dan Jawa
04:20 -
Jejak Rasa India dan Arab dalam Evolusi Kuliner Jawa
03:16 -
Pengaruh Kolonial Belanda dan Kapitalisme Perkebunan dalam Evolusi Kuliner Jawa
04:06 -
Bacaan
-
Kuis