Transformasi Sosial Ekonomi Desa Jawa Pasca Reformasi: Munculnya Kelas Menengah Baru

Pasca reformasi 1998desa-desa di Jawa mengalami perubahan sosial ekonomi yang signifikan. Tidak lagi hanya dilihat sebagai entitas agraris yang stagnan, desa kini berkembang menjadi arena munculnya kelas menengah baru. Dalam kuliah ini, Agung Wijaksono membahas artikel yang ditulisnya sendiri, Post-1998 Change in Rural Java: The Rapid Expansion of the Middle Class, yang menyoroti transformasi struktur sosial desa, serta peran pasar dan kelembagaan dalam memfasilitasi perubahan ini.

Orang Kaya Baru dan Simbol Kemakmuran di Desa

Salah satu fenomena paling mencolok pascareformasi adalah munculnya orang kaya baru di desa. Kini, rumah mewah, kendaraan pribadi, dan akses terhadap teknologi menjadi pemandangan umum yang dulunya langka pada era 1990-an. Data dari Asian Development Bank memperkuat temuan ini, menunjukkan bahwa pertumbuhan kelas menengah di pedesaan berlangsung lebih cepat secara relatif dibandingkan dengan kawasan perkotaan.

Dari Dominasi Negara ke Dinamika Pasar

Berbeda dengan masa Orde Baru yang ditandai oleh dominasi negara, transformasi desa kontemporer dipicu oleh kekuatan pasar dan reformasi kelembagaan desa. Sejak 1998, struktur kelembagaan desa menjadi lebih inklusif, membuka ruang partisipasi ekonomi dan politik yang sebelumnya hanya didominasi oleh perangkat desa atau kelompok elite lokal. Kini, masyarakat biasa memiliki akses yang lebih luas untuk terlibat dalam pembangunan desa.

Perubahan Nilai Sosial: Kekayaan Dirayakan, Bukan Dicurigai

Sebelumnya, kekayaan sering dipandang sebagai ancaman terhadap norma sosial kolektif di desa. Orang kaya dianggap individualis dan tidak taat pada nilai kebersamaan. Namun, nilai-nilai tersebut kini bergeser. Kekayaan telah menjadi simbol aspirasi bersama, dirayakan oleh masyarakat, dan dianggap sebagai indikator keberhasilan yang layak dicapai oleh siapa saja. Ini mencerminkan perubahan nilai sosial dalam masyarakat desa yang kini lebih terbuka dan kompetitif.

Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Tersembunyi

Walau banyak pihak menikmati pertumbuhan ekonomi, studi ini juga mencatat peningkatan ketimpangan sosial. Tidak semua warga desa mampu mengikuti logika pasar. Akibatnya, diferensiasi sosial semakin tajam, dan jurang antara mereka yang berhasil dan yang tertinggal makin terlihat. Artinya, kemakmuran yang tampak di permukaan tidak serta-merta mencerminkan kesetaraan sosial yang sesungguhnya.

Refleksi Akhir: Desa Sebagai Arena Baru Transformasi Sosial

Transformasi sosial ekonomi di desa-desa Jawa pasca reformasi menunjukkan dinamika yang cepat dan kompleks. Ledakan kelas menengah menjadi simbol keberhasilan dari sistem ekonomi yang lebih terbuka. Namun, kemajuan ini juga menyimpan tantangan besar, terutama terkait ketimpangan sosial dan pergeseran nilai-nilai komunitas.

Studi Agung Wijaksono menjadi kontribusi penting dalam memahami wajah baru pedesaan Indonesia, serta menawarkan refleksi kritis terhadap arah perubahan sosial yang terjadi sejak era reformasi.

Pelajari mengenai kehidupan desa dengan kelas di UGM Online Antropologi Pedesaan

Instruktur :

Dr. Agung Wicaksono, S.Ant., M.A. adalah dosen dan peneliti di Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Ia memiliki kepakaran dalam bidang antropologi, studi kawasan (area studies), ekonomi politik, penghidupan perdesaan, dan perubahan agraria. Karya-karyanya mencerminkan minat yang mendalam terhadap dinamika sosial di pedesaan Jawa pasca Reformasi, khususnya terkait dengan ekspansi kelas menengah dan transformasi sistem penghidupan masyarakat desa.

Salah satu publikasi pentingnya, Post-1998 Changes in Rural Java: The Rapid Expansion of the Middle Class (2020), mengkaji perubahan struktur sosial di pedesaan Jawa pasca runtuhnya rezim Orde Baru. Ia juga menyoroti aspek teknis dan kontestasi ruang dalam risetnya tentang participatory mapping di komunitas Karen di dataran tinggi Thailand, yang dipublikasikan di BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan (2022). Kolaborasi internasionalnya terlihat dalam keterlibatannya dalam penelitian lintas disiplin menggunakan citra satelit, yang dipublikasikan dalam Scientific Reports(2023) dan telah banyak dikutip oleh akademisi lain.